berangkat dari jogja naik kereta ekonomi gaya baru malam, jam 10.15, harusnya jam 9.10, tapi namanya juga ekonomi, terlambat 2 jam mungkin biasa. tiba di stasiun gubeng skitar jam 5.30, tarif 31.500/orang. kami turun di stasiaun gubeng karena rencana akan melanjutkan perjalanan ke probolinggo dengan kereta mutiara timur jam 9.15, tapi ternyata tarifnya mahal 50rb, gak cocok bwt kita2 hehehehe, kemudian kita memutuskan untuk melanjutkan dengan bus.kami keluar dari stasiun gubeng, di pinggir jalan banyak angkot ke terminal bungur asih, 3 orang 10rb, perjalanan skitar 15 menit. untuk mempercepat perjalanan, kita nyambung dengan bus kota dengan tarif 2.500/orang.
stasiun surabaya |
terminal probolinggo |
lawang memakan waktu sekitar 1.5 s/d 2 jam, tetapi anda harus sabar menunggu penumpang penuh, baru kemudian bison berangkat.cukup lama kami menunggu disini, kesempatan ini kami gunakan untuk membeli perbekalan dan minyak tanah, karna kami rencana tidak menginap di hotel ato homestay. sampai kemudian kami bertemu dengan turis 4 orang dan ngobrol2 sm temen saya yang lancar inggrisnya sepakat untuk mencarter dengan biaya 220rb dibagi 7 orang. kami tiba di cemoro lawang skitar pukul 4 sore. sementara temen2 bule mencari penginapan, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju kawah bromo dengan berjalan kaki, untuk mengejar sunset, tentu saja sambil foto2 untuk mengabadikan perjalanan dan tempat yang mengagumkan ini. di bromo ada beberapa lokasi wisata yaitu: puncak penanjakan, kawah bromo, bukit mentigen dan padang sabana.
pada saat sunset kami sampai di bibir kawah bromo...wuiihhh..ngeri dalam pandangan kami, sedikit terbayang, wah kalau terpeleset gemana? kawahnya terlihat seperti sumur yang sangat lebar dan dalam dengan gemuruh kawah mendidih yang bikin bertambah seram. namun demikian pemandangan matahari terbenam dari bibir kawah sangatlah mengagumkan matahari turun tepat di samping gunung batok.
kawah bromo sekarang serem, terpeleset sedikit bisa tamat riwayat.. |
setelah puas mengambil gambar, kami pun turun di iringi bintang bintang yang mulai bermunculan dan hembusan angin, membuat udara terasa dingin, kami pun memutuskan untuk membuat api unggun untuk menghangatkan badan sambil mengisi perut yang sudah mulai keroncongan.puas mengisi perut dan menghangatkan badan kami pun melanjutkan perjalanan untuk kembali ke cemoro lawang, tak lupa sebelumnya kami bersihkan tempat yang td kami pakai dari sampah sampah.
ngopi yuks...... |
dari jauh terlihat ada api unggun, dalam benak kami itu mungkin ada grup lain yang nge-camp dan kami pun berjalan mendekati mereka, setelah sampai disana, ternyata mereka adalah para penjual bunga yang bermalam disitu dengan api unggun yang di bikin dari kayu glondongan, wahhhh..gede-gede banget pikirku, mereka sangat ramah dan dengan senang hati menawarkan kami untuk bergabung, hangat betul disini.
setelah beberapa waktu kami pun pamit untuk melanjutkan ke cemoro lawang untuk mengisi perut yang udah mulai laper lagi, maklum dingin, sampai di cemoro lawang kami ke gazebo2 dimana disitu ada penjual makanan, bakso, kopi dll, pesan bakso dan kopi hangat, terasa nikmat dingin2 begini, karna masih terasa laper saya tambah pesen mie instan. terasa malam semakin dingin, kami pun mulai siap2 untuk tidur, kami tidur di salah satu gazebo, kami memang tidak menginap di hotel atau homstay biar merasakan betul petualangan..heheheheh (padahal kere) tapi karna saking dinginnya kami gak bisa tidur, palah jalan2 ke pos penjagaan, ngobrol sama penjaganya sambil nimbrung api unggun.
karna gak bisa tidur kami pun lanjutkan perjalanan ke bukit mentigen dimana kita akan melihat sunrise disana, walaupun rencana mau ke penanjakan2 di desa seruni, tapi karna lelah yah ke mentigen aja yang deket dan gak kalah bagus juga pemandangannya, di tengah jalan ada pos penjagaan dan kami memutuskan untuk bikin api unggun karna malam semakin dingin. kemudian kami coba untuk tidur, tp setiap api unggun mati kami pun terbangun karna kedinginan, kami pun harus menyalakan api kembali, begitu berulang kali.
stasiun probolinggo |
sampai waktu menunjukan jam setengah 4 pagi, kami pun bergegas ke bukit mentigen untuk melihat sunrise, woooow banyak juga yang ke sini ternyata, setelah ambil gambar kita pun kembali ke cemoro lawang untuk sarapan, kemudian berangkat pulang, dengan angkutan umum l300 dan dilanjutkan dengan kereta sri tanjung ke jogja yang saya jelaskan ini adalah rute probolinggo-bromo. dan kami sarankan untuk hati hati dengan angkutan bison/l300, karna mereka suka menipu.
semoga bermanfaat ....
rincian biaya
jogja surabaya, kereta gaya baru 31.500
angkutan dan bis kota ke terminal surabaya 6.000
bus surabaya probolinggo 20.000
angukatan dari probolinggo cemoro lawang 32.000
tiket masuk 6.000
ongkos pulang
cemoro lawang probolinggo 25.000
angkuatan ke stasiun 3000
kereta sritanjung probolinggo jogja 24.000