Saturday, May 21, 2016

Tips Membeli Mok Yan Jong Berkualitas di Produsen Terpercaya

Tips Membeli Mok Yan Jong Berkualitas di Produsen Terpercaya
suasana  tempat pembuatan mok yan jong
Untuk menunjang hasil latihan beladiri lebih optimal, maka digunakan berbagai peralatan khusus. Salah satu yang banyak digunakan adalah mok yan jong atau wooden dummy. Wingchun adalah aliran Kungfu yang mengenalkan alat latihan beladiri tersebut. Dengan begitu, praktisi Wingchun dan Jeet Kune Do wajib memilikinya, dan secara rutin menggunakannya untuk meningkatkan penguasaan teknik beladiri tersebut. Nah, supaya tidak salah saat membelinya, apakah tips yang bisa diterapkan agar bisa mendapatkan mok yan jong berkualitas?

Kenali Standarisasi Mok Yan Jong

Produsen mok yan jong seharusnya bisa menerapkan standarisasi model dan ukuran secara internasional. Dengan begitu, tidak menyalahi dari fungsi, dan manfaat peralatan latihan beladiri tersebut. Ukuran badan utama, lengan, kaki, dan frame dari wooden dummy tersebut harus sesuai dengan ukuran yang tepat, agar menunjang hasil latihan yang lebih signifikan. Untuk itu, cermati dahulu tinggi keseluruhan, tinggi dari bawah hingga bagian lengan ganda, dan sebagainya.

Pilih Jenis Kayu Sesuai Selera

Ada berbagai jenis kayu yang biasanya digunakan dalam pembuatan mok yan jong. Semakin kuat dan langka di pasaran, maka harga kayunya semakin tinggi. Dengan begitu, harga wooden dummy –nya juga semakin tinggi. Supaya praktisi beladiri bisa mendapatkan produk yang terbaik, namun dengan harga yang relatif terjangkau, maka dibuatlah beragam model dengan jenis kayu yang bervariasi.

Beberapa jenis kayu yang biasanya digunakan, antara lain kayu jati, kayu sawo, kayu akasia, kayu mahoni, dan sebagainya. Mok yan jong berbahan utama kayu mahoni biasanya dibanderol dengan harga paling rendah. Menyusul yang berbahan kayu akasia, kayu jati, kayu sawo, dan yang paling tinggi harganya adalah material kayu sonokeling.
tangan dan kaki mok yan jong, material kayu akasia
Pilih Model Mok Yan Jong Sesuai Keinginan

Anda bisa memilih model single (bisa berdiri sendiri tanpa frame), dan model frame. Model single karena tidak membutuhkan palang, maka tidak membutuhkan tempat terlalu luas untuk penempatannya. Harga yang ditawarkan produsen juga lebih rendah, bila dibandingkan dengan model palang atau frame.

Secara umum, kedua model tersebut tidak memiliki perbedaan dalam fungsi dan manfaatnya dalam penggunaannya. Pemilihan model mok yan jong berkualitas lebih pada kenyamanan dalam penggunaannya, ketersediaan tempat, dan tentunya budget Anda.

Pilih Harga Mok Yan Jong yang Kompetitif

Banyaknya produsen dan penjual mok yan jong memberikan keuntungan tersendiri bagi para penggunanya. Karena Anda mempunyai banyak pilihan model, jenis kayu, harga, metode pemesanan, dan ongkos kirimnya. Memilih produsen yang terdekat di kota Anda bisa menjadi pilihan tepat, tetapi dengan tidak melupakan berbagai unsur penting di atas.

Pastinya Anda menginginkan produk yang bermutu, harga bersaing, ongkos kirim relatif murah, dan pengemasan yang tepat. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan wooden dummy yang bermutu, memiliki nilai estetika tinggi, namun tidak mengeluarkan anggaran terlalu tinggi.

Pilih Produsen Mok Yan Jong Terpercaya

Nah, kalau sudah mengetahui berbagai tips memilih mok yan jong terbaik tersebut, maka pertimbangan terakhir adalah pada produsen atau penjualnya. Sebagai rekomendasi terbaik, Anda bisa membeli wooden dummy berkualitas di Toko Samunav. Anda bisa datang langsung untuk membelinya, atau memesannya secara online. Bisa juga memesannya melalui marketplace terpercaya, seperti Bukalapak dan Tokopedia.

Toko perlengkapan beladiri tersebut dikelola oleh instruktur beladiri Jeet Kune Do, yang dalam latihannya juga menggunakan mok yan jong. Sehingga sangat memahami detail mok yan jong, dan proses pembuatannya dengan tepat. 

Untuk memesannya bisa menghubungi 
contact person 08985137879,
 BBM 75B1BCF0,
 atau kirim email ke samunav@yahoo.com.
Anda bisa mendapatkan katalog lengkapnya di mokyanjong.blogspot.co.id.

video proses pembuatan mok yan jong dengan mesin pasah

video proses pembuatan mok yan jong dengan mesin bubut

video proses finishing mok yan jong dengan cat semprot



Monday, July 6, 2015

Kenapa Egypt jadi Mesir, Greece jadi Yunani, dan Netherland jadi Belanda?

Catatan ini saya buatkan khusus untuk mereka yang me-request saya agar menjawab pertanyaan ini: mengapa nama negara tertentu dalam bahasa Indonesia jauh berbeda dengan bunyi dan ejaan aslinya, atau bunyi dan ejaan bahasa Inggrisnya?
Dus, yang paling mengundang kepenasaranan adalah 5 negara:
1. Kenapa Egypt jadi Mesir?
2. Kenapa Greece jadi Yunani?
3. Kenapa Netherland jadi Belanda?
4. Kenapa English jadi Inggris? Tapi kok United Kingdom juga jadi Inggris? Dan Great Britain disebut Inggris pula?
Syahdan, pertanyaan-pertanyaan di atas adalah fragmen linguistis yang cukup menyita perhatian para penggemar sepakbola, khususnya. Mereka sering merasa ditipu: Katanya siaran langsung Yunani versus Belanda, tapi yang tercantum di layar kok Greece versus Netherland?
Hehe.... :-D
Baiklah. Saudara-saudaraku yang baik, maupun yang jahat. Kita mulai dengan soal terjemahan terlebih dahulu. Beberapa negara, biasanya, namanya diterjemahkan dalam sekurangnya empat cara:
1. Ditulis dan dilafalkan persis seperti nama Internationalnya, contoh: Israel, Iran, Bulgaria, Sudan, Serbia.
2. Disesuaikan penulisannya dengan ejaan Bahasa Indonesia, namun lafalnya tetap mirip (walaupun tidak 100% sama) dengan nama aslinya. Contoh: Irak (nama internasionalnya: Iraq), Maroko (Morocco), dan Papua Nugini (Papua New Guinea), Turki (Turkey), Rusia (Russia).
3. Disesuaikan dengan Bahasa Indonesia, baik ejaan maupun lafalnya. Contoh: Perancis (France), Polandia (Poland), Hungaria (Hungary).
4. Diterjemahkan secara literal. Contoh: Pantai Gading (Ivory Coast).
Secara seksama, empat negara yang dipertanyakan tidak fit dengan empat kriteria di atas. Inggris sebenarnya agak fit dengan kriteria (3), namun kompleksitasnya dengan istilah Great Britain dan UK yang juga suka disebut Inggris menjadi kekhususan yang tampaknya perlu pembahasan.
Oke, mau tidak mau, kita harus melakukan sedikit jelajah etimologis untuk menyumpal lubang kepenasaranan yang menganga selama bertahun-tahun itu. :-D hehe... (y)
Kita mulai dari yang pertama.
Kenapa Egypt jadi Mesir?
Ini pertanyaan yang relatif mudah sebenarnya. Buka saja Wikipedia, lalu lihat nama resmi mereka dalam bahasa aslinya. Mesir, negara yang terletak di delta Sungai Nil ini, memiliki nama Internasional Arab Republic of Egypt. Tapi nama aslinya adalah ini: جمهوريّة مصر العربيّة dibaca: Jumhūriyyat Miṣr al-’Arabiyya.
Itu saja sudah menjelaskan bahwa bangsa Indonesia menyebut Egyptdengan Mesir karena mendekati nama asli dan nama resmi negara tersebut. Jauh sejak zaman dahulu, Orang Indonesia sudah familiar dengan nama Mesir. Kenapa? Di dalam Quran, kata Mashr (Mesir) disebutkan sebanyak lebih dari 35 kali, di mana lima kali di antaranya disebutkan secara jelas (menggunakan kata Mashr), sementara sisanya menggunakan kata lain yang maknanya merujuk ke Mesir. Adapun lima ayat yang menyebutkan kata Mashr secara jelas dimaksud adalah dalam Surah Yunus ayat 87, Surah Yusuf ayat 21 dan 99, Surah Al Baqarah ayat 61, dan Surah Al Zukhruf ayat 51.
Sebagaimana kita ketahui, orang Indonesia sudah membaca Quran jauh sebelum bertemu dengan orang-orang bule Eropa macam Cornelis de Houtman dan kawan-kawannya itu. Maka, tidak usah heran jika nama Mesir lebih familiar bagi bangsa Indonesia.
Selain itu, ada kedekatan kultural antara bangsa Indonesia dan bangsa Mesir. Ini menjadi sebab lain mengapa nama Mesir lebih familiar daripada Egypt. Kedekatan kultural ini bukan semata kedekatan ideologis Ikhwanul Muslimin dan Partai Keadilan Sejahtera saja (cat.: abaikan. :-D). Kedekatan kultural antara Indonesia dan Mesir ini bahkan sudah terjadi sejak zaman Fir’aun masih hidup. Ini dikonfirmasi oleh penemuan bahan-bahan pembalsem Fir’aun seperti kapur, cendana, dan gaharu yang didapat dari Indonesia. Fakta ini bahkan dikonfirmasi pula oleh ayat Quran:
إِنَّ الْأَبْرَارَ يَشْرَبُونَ مِنْ كَأْسٍ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُورًا
Dan orang-orang yang taat akan minum, dari gelas, sejenis minuman yang campurannya adalah KAPUR (Surah Al Insaan ayat 5).
Kapur yang diceritakan sebagai campuran minuman dalam ayat itu, pada zamannya Fir’aun, diketahui hanya diproduksi di Barus, Sumatera.
Oke. Kalau begitu, kenapa orang-orang Barat menyebutnya Egypt? KataEgypt yang dipakai oleh orang Barat berasal dari bahasa Latin Aegyptus, ini berasal dari bahasa Yunani kuno Αἴγυπτος, baca: Aigyptos. Kata Aigyptosini terdapat dalam catatan-catatan kuno Yunani sebagai adaptasi dari nama Mesir kuno di zamannya para Fir’aun, yakni Hikuptah, dalam aksara hierogliph terbaca Hwt-ka-Ptah.
Okelah kalau begitu. Lantas bagaimana dengan nama Mesir sendiri? Kapan dia muncul menggantikan nama Hikuptah atau Hwt-ka-Ptah itu? Sebagian sejarawan mengatakan, tanah itu disebut Mashr (Mesir), karena mengacu kepada tradisi lisan Arab yang meyakini bahwa orang pertama yang menghuni daerah itu yang bernama Mashr atau Mashr-yem bin Markabil bin Duwabil bin Uryab bin Adam as. Pendapat kedua mengatakan, nama Mashr ini diambil dari Mashram bin Ya’rawusy al-Jabbar bin Mashr-yem bin Markabil bin Duwabil bin Uryab bin Adam as. Pendapat ketiga mengatakan, nama ini diambil dari nama Mashr bin Binshir bin Ham bin Nuh as. Terlepas dari perbedaan pendapat itu, ketiganya menyepakati bahwa nama Mashr itu diambil dari orang yang pertama kali menemukan Negara ini, dalam tradisi Arab.
Begicuuu...
Oke, let’s move.
Kenapa Greece jadi Yunani?
Orang-orang Yunani, menyebut negara mereka sendiri Ελλάς, dibaca Ellada. Zaman dahulu, mereka menyebut negara mereka Ελλάςdibaca Ellás. Nama resmi negara mereka dalam bahasa mereka sendiri adalah Ελληνική Δημοκρατία, dibaca Ellinikí Dhimokratía.
Oke. Lantas kenapa nama negara mereka menjadi Greece dalam bahasa Inggris? Lalu penduduknya juga disebut Greek?
Di sebelah utara wilayah Yunani moderen saat ini, ada sebuah kawasan yang bernama Graecia. Orang-orangnya disebut Graekos. Sebagaimana kita ketahui, pada masa lalu, nama satu wilayah bisa disebut dari nama satu bagian wilayah tersebut. Sampai detik ini, masih ada orang Arab yang menyebut orang Indonesia sebagai Jawi, orang Jawa –walaupun orang itu bukan datang dari Jawa, tetapi dari Bugis, Ambon, atau Sumatera.
Nah..., lantas kenapa pula orang Indonesia menyebut wilayah tersebut Yunani? Ternyata nama Yunani yang digunakan dalam bahasa Indonesia ini juga didapat dari bangsa Arab. Sebagaimana kita ketahui, Yunani memiliki wilayah yang dekat dengan Asia. Salah satu kawasan perbatasan dengan wilayah Asia Barat pada masa lalu adalah Ionia. Sekarang kawasan itu dan pulau-pulau terdekatnya menjadi wilayah Turki moderen. 2000 tahun yang lalu, Ionia dihuni oleh orang-orang Yunani, khususnya dari Attica. Karena nama kawasan kecil itulah bangsa Turki dan Arab menyebut seluruh Yunani dengan sebutan Yunanistan, sedangkan orang-orangnya disebut Yunan. Ini kemudian diikuti oleh bangsa Indonesia yang mengintergrasikan nama Yunani ke dalam bahasa Melayu lama, dan kini bahasa Indonesia.
Oke. Lanjut.
Kenapa Netherland jadi Belanda?
Ini mungkin yang paling kompleks. Ada banyak sekali teori tentang kenapa orang Indonesia menyebut Netherland dengan nama Belanda.
Pertama, ada yang meyakini bahwa kita mengambil kata blonde (pirang) dari bahasa Inggris. Sementara seperti kita ketahui banyak orang Belanda yang menjajah Indonesia berambut pirang. Ini kemudian diadaptasi oleh orang Jawa menjadi kata londo. Sebagaimana kita ketahui, orang Jawa pada masa lalu memiliki kebiasaan menyesuaikan lafal dengan kemampuan maksimalnya. Dari situlah kita menyebut Netherland menjadi Belanda. Sebagai perbandingan, suku-suku Aborigin Australia, hingga detik ini menyebut orang kulit putih Eropa dengan kata Balanda, diyakini karena pengaruh pelaut-pelaut Indonesia yang sudah kontak dengan mereka jauh sebelum James Cook mengaku-ngaku menemukan benua itu pada Abad ke-17.
Kedua, ada yang berpendapat kata Belanda didapat karena nama Belanda dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan sebutan Holland. Holland sebenarnya adalah nama salah satu provinsi di Belanda, tapi namanya menjadi dominan karena orang-orang dari Holland relatif lebih maju daripada orang-orang Belanda dari provinsi lainnya. Orang-orangnya disebut Hollander. Dalam lafal orang Indonesia, istilah inilah yang kemudian diyakini berubah menjadi Belanda.
Pendapat ketiga menyatakan bahwa istilah Belanda di Indonesia muncul dari peristiwa Mudzakrah ulama se-rumpun Melayu tahun 1650 M di Pagaralam, Palembang. Dalam acara tersebut, muncul kesadaran para ulama untuk memperkuat persatuan suku-suku Melayu agar tidak jatuh dalam hasutan bangsa-bangsa Eropa yang berdatangan dan suka memecah belah. Muncullah frasa belah nde (belah = memecah, nde = keluarga), yang kemudian berkontraksi menjadi Belande, lalu berubah menjadi Belanda.
Hipotesis yang keempat, terakhir, meyakini bahwa kata Belanda dalam bahasa Indonesia berasal dari nama Belanda dalam bahasa Portugis dan Spanyol, yaitu Holanda. Sebagaimana kita ketahui, orang-orang Portugis sudah datang ke Indonesia, jauh sebelum rombongan Belanda pertama di bawah pimpinan Cornelis de Houtman datang kemari. Dari istilah Holanda dalam bahasa Portugis itu, beberapa suku di Indonesia menyebut Wolanda. Sementara dalam adaptasi lidah orang Sunda, nama itu disebut Walanda (hingga detik ini dalam bahasa Sunda moderen). Akhirnya, muncullah lafal yang fix sampai sekarang: Belanda dalam bahasa Indonesia moderen.
Teori manakah yang paling tepat? Saya sendiri tidak tahu dan tidak bisa memastikannya. Mungkin semuanya memang benar. Allaahu’alam.
Sekedar tambahan, empat tahun lalu, saat mempelajari sejarah Si Pitung, saya sempat menemukan lembaran suratkabat bertanggal 28-6-1892 di Perpusnas. Nama suratkabarnya Hindia Olanda. Silakan hubung-hubungkan sendiri dengan Belanda. :-D
Kenapa English jadi Inggris? Tapi kok United Kingdom juga jadi Inggris? Dan Great Britain disebut Inggris juga?
Sebelum kita menjawab pertanyaan ini. Kita patut merasa prihatin, karena banyaknya salah paham terhadap Inggris karena nama resminya dalam bahasa Indonesia. Pada umumnya, penerjemah Indonesia menerjemahkan English sebagai Inggris, United Kingdom menjadi Inggris juga, lalu Great Britain diterjemahkan Inggris pula.
Oke untuk menjawab kerancuan dan asal-usul ini, kita perlu memahami beberapa hal terlebih dahulu. Sila perhatikan peta di bawah ini.
DI atas adalah peta sebuah kepulauan di kawasan Eropa Barat yang dinamakan Britain Isles. Pulau yang di sebelah kiri dinamakan Eire Islanddan yang warna-warni di sebelah kanan dinamakan Great Britain Island. Bagian yang berwarna abu-abu pada Eire Island adalah wilayah negaraRepublic of Ireland (Republik Irlandia). Sementara bagian yang berwarna hijaunya adalah wilayah North Ireland. Pada pulau Great Britain, bagian yang berwarna kuning adalah wilayah Wales, yang biru adalah Scotland. Dan yang merah adalah England.
Empat wilayah terakhir yang saya sebut di atas (North Ireland, Wales, Scotland, dan England) tergabung dalam satu negara kerajaan serikat yang dinamai United Kingdom of The Great Britain and North Ireland.Dalam forum-forum PBB, jika kita perhatikan, nama itu akan disingkat menjadi United Kingdom saja, seperti halnya United States of Americadipangkas menjadi United States saja.
Fix!
Oke. Sekarang kita lihat versi terjemahannya dalam bahasa Indonesia.
Jika kita cari kata ‘Inggris’ pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, kita akan dapati entri dan makna berikut.
Ing·gris n 1 nama bangsa yg mendiami Kepulauan Inggris2 nama bahasa bangsa Inggris;
Perhatikan bahwa KBBI, menamai kepulauan Britain IslessebagaiKEPULAUAN INGGRIS. Secara otomatis, Pulau Great Britain juga akan disebut INGGRIS dalam bahasa Indonesia. Kemudian Negara United Kingdom of The Great Britain and North Ireland dalam bahasa Indonesia disebut KERAJAAN INGGRIS RAYA. Jadi, para penerjemah yang menerjemahkan semua sebagai Inggris saja sudah bertindak benar dalam perspektif bahasa Indonesia yang standar.
Walau begitu, tentu ada sedikit perasaan rancu, karena Inggris adalahdirect translation dari English, bentuk adjective/person dari nama England. Seperti sudah kita lihat, England hanyalah satu dari empat negara bagian dalam United Kingdom of The Great Britain and North Ireland.
Saat saya membuka-buka naskah buku-buku bahasa Indonesia lama dari tahun 1960-an (di rumah saya punya beberapa –warisan dari ayah dan kakek), saya cenderung masih menemukan istilah-istilah yang sepadan. Ringkasnya, inilah yang saya dapat.
  1. United Kingdom of The Great Britain and North Ireland => Keradjaan Persatoean Britanija Raja dan Irlandia Oetara
  2. Great Britain => Britanija Raja
  3. England => Inggris
  4. Wales => Wales
  5. Scotland => Skotlandija
  6. North Ireland => Irlandia Oetara
Kemungkinan, pergeseran dan penerimaan istilah di tengah masyarakat terjadi seiring zaman. Semua itu sah-sah saja, kalau saya pikir.
Oke. Sekarang beralih ke istilah Inggris itu sendiri dalam bahasa Indonesia. Kapan dan kenapa ini muncul?
Sebelum pendudukan Jepang pada 1941, bangsa Indonesia masih menyebut Britain sebagai Britanija. Dalam beberapa kesempatan, saya melihat tulisan Inglandia sebagai terjemahan dari nama England di masa lalu. Hipotesisnya, adalah Jepang yang pertama kali memperkenalkanInggris kepada orang Indonesia. Pada mulanya, mereka melafalkan kata English menjadi Ing-gu-ris. Sebagaimana kita ketahui, fonem /l/ cenderung dilafalkan /r/ oleh orang Jepang.
sumber : Mahardhika Zifana

Wednesday, August 27, 2014

Air Terjun Madakaripura - Probolinggo


Air Terjun Madakaripura adalah salah satu air terjun di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 200 m dan berbentuk ceruk yang dikelilingi tebing-tebing yang menjulang tinggi yang meneteskan air membentuk tirai pada seluruh bidang tebingnya seperti layaknya sedang hujan, 3 di antaranya bahkan mengucur deras membentuk air terjun lagi. Ada sekitar lima terjunan air di lokasi ini dengan air terjun utama berada di ujung sebuah ruangan berbentuk lingkaran berdiameter sekitar 25 m.

Di balik air terjun utama terdapat sebuah goa dimana untuk mencapainya sangat sulit karena harus melewati kolam air seluas 25 m2 yang ada tepat di bawah air terjun tersebut.  Kedalaman kolam ini sekitar 7 m dan memiliki arus air yang sangat deras.

Menurut penduduk setempat nama Madakaripura berarti ‘tempat terakhir’ yang diambil dari cerita pada jaman dahulu, konon Patih Gajah Mada menghabiskan akhir hayatnya dengan bersemedi di lokasi air terjun ini (di sebuah goa di air terjun utama tersebut).  Cerita ini didukung dengan adanya arca Gajah Mada di tempat parkir area tersebut.

Lokasi

Terletak di Desa Sapeh, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Propinsi Jawa Timur.

Peta dan Koordinat GPS: 7° 51' 18.00" S  113° 0' 25.71" E

Aksesbilitas

Berjarak sekitar 5 km dari lintas jalan raya menuju Bromo atau sekitar 45 menit waktu tempuh dari lokasi wisata Gunung Bromo ke arah Probolinggo (ke Utara).  Jika dari pusat kota kabupaten Probolinggo sekitar 30 km. Lokasi air terjun ini bisa dicapai dengan kendaraan pribadi atau mobil sewaan (dari Probolinggo menyewa Panther Rp 150.000,- pp + supir, 12/2003) dengan kondisi jalan berkelok kelok dan sudah beraspal muluis akan tetapi sedikit sempit.

Jika perjalanan datang dari arah Probolinggo maka sesampai di Desa Sukapura akan ditemui pertigaan yang ditandai dengan plang besar.  Jika ke ke kiri ke arah Gunuing Bromo dan yang ke kanan ke arah lokasi Air Terjun Madakaripura.  Jarak dari pertigaan ini masih sekitar 4 km hingga tiba di pintu masuk lokasi air terjun. Sebelumnya masih ditemui pertigaan lagi sebelum tiba di pintu masuk dan ambil belokan ke kanan.

Sesampainya di pintu gerbang dan masuk ke area parkir perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki kurang lebih 1 km melewati jalan setapak yang sebagian sudah cor sebagian tidak karena hilang terbawa longsor, dan menyeberangi sungai.  Untuk menuju kesana sebaiknya menggunakan jasa pemandu, hal ini dikarenakan jalan menuju kesana cukup berat medannya.  Di tambah lagi di lokasi ini sering terjadi banjir dan longsor.  Para pemandu ini, umumnya penduduk lokal, banyak ditemui di area sekitar parkiran dan mereka biasanya langsung menawarkan diri,  Ongkos pemandu sekitar Rp 50000 sekali jalan.

Mendekati lokasi air terjun akan ditemui beberapa warung penjual makanan dan minuman serta penyewaan payung.  Bagi yang tidak ingin berbasah basahan akibat terkena siraman guyuran air terjun dapat menyewa payung ini.

Tiket dan Parkir

Tiket masuk Rp 3000 per orang.

Fasilitas dan Aomodasi

Tersedia cukup banyak warung yang menjajakan makanan dan minuman di dekat area wisata ini.  Fasilitas lain juga tersedia seperti kamar mandi yang cukup bersih, mesjid dan tempat parkir.

Monday, August 25, 2014

Blangkon Gaya Solo dan Yogyakarta

pria jawa 
Blangkon adalah tutup kepala yang dibuat dari batik dan digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional Jawa. Untuk beberapa tipe blangkon ada yang menggunakan tonjolan pada bagian belakang blangkon. Tonjolan ini menandakan model rambut pria masa itu yang sering mengikat rambut panjang mereka di bagian belakang kepala, sehingga bagian tersebut tersembul di bagian belakang blangkon.
Blangkon sebenarnya bentuk praktis dari iket yang merupakan tutup kepala yang dibuat dari batik dan digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional Jawa. Untuk beberapa tipe blangkon ada yang menggunakan tonjolan pada bagian belakang blangkon yang disebut mondholan. Mondholan ini menandakan model rambut pria masa itu yang sering mengikat rambut panjang mereka di bagian belakang kepala, sehingga bagian tersebut tersembul di bagian belakang blangkon. Lilitan rambut itu harus kencang supaya tidak mudah lepas.
Sekarang lilitan rambut panjang yang menjadi mondholan sudah dimodifikasi karena orang sekarang kebanyakan berambut pendek dengan membuat mondholan yang dijahit langsung pada bagian belakang blangkon. Blangkon Surakarta mondholannya trepes atau gepeng sedang mondholan gaya Yogyakarta berbentuk bulat seperti onde-onde.
Blangkon Gaya Solo
blangkon merupakan salah satu pencerminan identitas budaya. Orang yang memakai blangkon merasa njawani, menjadi bagian dari masyarakat Jawa. 
Di Solo, ada dua jenis blangkon, yaitu blangkon untuk abdi dalem dan blangkon untuk masyarakat umum. Blangkon untuk abdi dalem diberi nama Cekok Mondol. Ciri khas blangkon ini terletak pada mondolan atau bulatan di belakang dan di atasnya terdapat bentuk dasi kupu-kupu. Sementara blangkon untuk masyarakat umum disebut Solo Kasatriyan, dengan ciri bulatan kecil pada bagian belakang. Seiring waktu, blangkon Solo memiliki varian dan tampilan yang unik dengan beberapa kreasi baru. Di antaranya blangkon untuk penggemar motor besar, yang menggabungkan unsur tradisional dan semangat petualangan. Terobosan ini dilakukan perajin untuk merespons kepentingan pasar yang lebih luas agar dapat diterima oleh setiap lapisan masyarakat dari segala usia.
Blangkon sejatinya terbuat dari kain iket atau udeng berbentuk segi empat dengan ukuran 105 x 105 cm, namun yang digunakan hanya separuhnya. Untuk mengukur ukuran blangkon, diambil dari jarak antara garis lintang dari telinga kanan dan kiri melalui dahi dan melalui atas kepala. Pada umumnya, ukuran blangkon paling kecil bernomor 46, sementara yang paling besar 59. Proses pembuatan blangkon melalui tiga tahap dasar, yaitu pengguntingan, pengeleman, dan pengeringan. Membuat satu blangkon kira-kira butuh waktu sekitar satu jam. Yang lama adalah proses pengeringannya karena membutuhkan tenaga matahari. Proses pembuatan batik dimulai dari kain hitam penutup kepala yang dimasukkan ke cetakan blangkon yang terbuat dari kayu. Kain tersebut kemudian diolesi lem dan ditempeli kertas koran. Setelah itu ditempel kain batik dan dibentuk sesuai model blangkon. Proses ini dinamakan klobot. Klobot kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari. Setelah proses pengeringan selesai, calon blangkon dijahit manual menggunakan tangan. Harga blangkon bervariasi antara Rp 10-Rp 300 ribu, tergantung dari bahan yang digunakan serta tingkat kesulitan pengerjaan.





Blangkon Gaya Yogyakarta

Bentuk blangkon dengan gaya Yogyakarta hanya terdapat dua buah, yaitu : blangkon dengan bentuk Mataraman dan blangkon dengan bentuk Kagok.Kedua blangkon tersebut terbentuk dari bagian-bagian yang hampir sama, yaitu wiron/wiru, mondolan, cetetan, kemadha, dan tanjunga.
Motif-motif yang digunakan dalam pembuatan blangkon antara lain : motif modang, blumbangan, kumitir, celengkewengen, jumputan, sido asih, sido wirasat, taruntum. Motif-motif di atas adalah motif yang sering digunakan dalam pembuatan blangkon dengan gaya Yogyakarta . Selain motif utama di atas masih ada motif-motif lain yang sering digunakan dalam pembuatan blangkon. Pemakaian motif diluar motif yang dibuat khusus untuk motif iket merupakan perkembangan dalam pemakaian motif batik.
Makna simbolis bentuk blangkon gaya Yogyakarta antara lain :
Wiron/wiru, berjumlah 17 lipatan yang melambangkan jumlah rakaat sholat dalam satu hari.
Mondolan mempunyai makna kebulatan tekad seorang pria dalam melaksanakan tugasnya walaupun tugas yang diberikan sangat berat.
Cetetan, mempunyai makna permohonan pertolongan kepada Allah SWT.
Kemadha, bermakna menyamakan atau menganggap sama seperti putra sendiri.
Tanjungan mempunyai makna kebagusan, artinya supaya terlihat lebih tampan sehingga disanjung-sanjung dan dipuja.
Sedangakan makna simbolis motif yang diterapkan pada pembuatan blangkon antara lain :
Motif Modang, mengandung makna kesaktian untuk meredam angkara murka, yaitu sebelum mengalahkan musuh dari luar harus mengalahkan musuh yang datangnya dari dalam sendiri.
Motif Celengkewengen, menggambaran keberanian juga berarti sifat kejujuran, polos dan apa adanya
Motif Kumitir, merupakan pengambaran orang yang tidak mau berdiam diri dan selalu berusaha keras dalam kehidupannya.
Motif Blumbangan, berasal dari kata blumbang yang berarti kolam atau tempat yang penuh dengan air. Air sendiri merupakan salah satu dari sumber kehidupan.
Motif Jumputan, berasal dari kata jumput yang berarti mengambil sebagian atau mengambil beberapa unsur yang baik.
Motif Taruntum, motif ini berbentuk tebaran bunga-bunga kecil yang melambangkan bintang dimalam hari.maknanya bahwa kehidupan manusia tidak lepas dari dua hal, seperti gelap terang, bungah susah, kaya miskin dan sebagainya.
Motif Wirasat, artinya berupa pengharapan supaya dikabulkan semua permohonannya dan bisa mencapai kedudukan yang tinggi serta bisa mandiri terpenuhi secara materi. h. Motif Sido Asih, motif ini mempunyai harapan agar mendapat perhatian dari sesama dan saling mengasihi. (soen)
Tambahan adanya mondolan di blangkon ngayogyakarta dibakukan oleh Hamengkubuwono VII, untuk menyiasati rambut pria Jogja yang sebelumnya panjang mulai dipengaruhi budaya barat dengan memotongnya pendek seperti kita sekarang. Jadi rambut yang sebelumnya dimasukkan pada bagian belakang udheng/blangkon yang membuat adanya tonjolan rambut pd belakang blangkon diganti dengan tonjolan mondolan. Adaptasi ini tidak terjadi pada blangkon gaya Solo sehingga pada blangkon Solo kempes di belakang.









sumber:
Adopsi Keris
wikipedia
surakarta.go.id

Sunday, August 24, 2014

Air Terjun Sikopel - Banjarnegara

Air Terjun Sikopel - Banjarnegara


Air Terjun Sikopel memiliki ketinggian sekitar 70 m dengan kedalaman kolam sekitar 10 m.  Keberadaan air terjun ini dekat dengan kawasan wisata dataran tinggi Dieng di sebelah selatan.

Ketika menuju air terjun, jika beruntung akan ditemui sekawanan kera yang berada di jalanan dan lahan pertanian milik warga, yang tengah mencari makan.  Selain itu dibalik aIr terjun ini terdapat goa yang konon didalamnya terdapat tikus putih yang jarang ditemukan di berbagai tempat.

Air terjun yang diapit dua buah tebing ini berasal dari air kawah Sileri dan dipercaya oleh masyarakat setempat dapat membuat awet muda bila dikenai ke muka atau ke badan (mandi atau berendam).

Legenda

Konon pada jaman dahulu, Bupati Kolopaking pernah bersemedi di gua yang berada persis di belakang air terjun. Saat bersemedi meminta petunjuk, beliau mendapatkan kopel kuda, atau tali pengatur kendali kuda.  Untuk itulah air terjun itu diberi nama Sikopel.
Lokasi

Terletak di Desa Babadan, Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah.

Peta dan Koordinat GPS:

Aksesbilitas

Berjarak sekitar 8 km sebelah barat dari Kantor Kecamatan Pagentan dengan menggunakan kendaraan pribadi sampai pintu gerbang.  Jika dari lokasi wisata Dieng hanya membutuhkan waktu kira-kira satu jam saja.  Kondisi jalan menuju kesana cukup berkelok-kelok melewati perbukitan.

Selanjutnya dari pintu masuk ini perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki sekitar 25 menit turun ke bawah.

Tiket dan Parkir

Tiket masuk adalah Rp 3000 per orang.

Fasilitas dan Akomodasi

Sayangnya belum di kembangkan baik dari segi sarana, prasarana maupun promosi.
Sumber:

http://www.banjarnegarakab.go.id
http://amaliasolicha.com
http://sikopel.blogspot.com

Friday, August 5, 2011

backpacker-an ke bromo

awalnya temen2 ngajak jalan2 kemana yang asik, kemudian di usulkan ke bromo, tp sayang sampai hari "h" satu per satu mereka rontok alias nge"per" dengan berbagai alasan..hahahahaha, tp gpp masih ada yg mau pdahl di kasih tau mendadak, jdlah kita 3 orang backpacker-an, untungnya temen juga easy going ...

berangkat dari jogja naik kereta ekonomi gaya baru malam, jam 10.15, harusnya jam 9.10, tapi namanya juga ekonomi, terlambat 2 jam mungkin biasa. tiba di stasiun gubeng skitar jam 5.30, tarif 31.500/orang. kami turun di stasiaun gubeng karena rencana akan melanjutkan perjalanan ke probolinggo dengan kereta mutiara timur jam 9.15, tapi ternyata tarifnya mahal 50rb, gak cocok bwt kita2 hehehehe, kemudian kita memutuskan untuk melanjutkan dengan bus.kami keluar dari stasiun gubeng, di pinggir jalan banyak angkot ke terminal bungur asih, 3 orang 10rb, perjalanan skitar 15 menit. untuk mempercepat perjalanan, kita nyambung dengan bus kota dengan tarif 2.500/orang.

stasiun surabaya
nah sesampainya di teminal bungur asih, naik bis jurusan terminal probolinggo, untuk yg ekonomi 12.500 rb/orang dan yg patas rp 20rb/ orang (nama bis nya ladju) hati2 karna banyak penipu di terminal ini. perjalanan sekitar 3 jam. saya mulai dari jam 8.30 pm s/d jam 11 an.usahakan sampai di terminal probolinggo sebelum jam 4 sore, karena angkot kusus yg ke bromo (warna biru, L300) tidak sampai malam hari, orang setempat menyebut angkot ini bison. angkot berangkat dari terminal probolinggo ke pemberhentian terakhir di cemoro
terminal probolinggo

lawang memakan waktu sekitar 1.5 s/d 2 jam, tetapi anda harus sabar menunggu penumpang penuh, baru kemudian bison berangkat.cukup lama kami menunggu disini, kesempatan ini kami gunakan untuk membeli perbekalan dan minyak tanah, karna kami rencana tidak menginap di hotel ato homestay. sampai kemudian kami bertemu dengan turis 4 orang dan ngobrol2 sm temen saya yang lancar inggrisnya sepakat untuk mencarter dengan biaya 220rb dibagi 7 orang. kami tiba di cemoro lawang skitar pukul 4 sore. sementara temen2 bule mencari penginapan, kami langsung melanjutkan perjalanan menuju kawah bromo dengan berjalan kaki, untuk mengejar sunset, tentu saja sambil foto2 untuk mengabadikan perjalanan dan tempat yang mengagumkan ini. di bromo ada beberapa lokasi wisata yaitu: puncak penanjakan, kawah bromo, bukit mentigen dan padang sabana.

pada saat sunset kami sampai di bibir kawah bromo...wuiihhh..ngeri dalam pandangan kami, sedikit terbayang, wah kalau terpeleset gemana? kawahnya terlihat seperti sumur yang sangat lebar dan dalam dengan gemuruh kawah mendidih yang bikin bertambah seram. namun demikian pemandangan matahari terbenam dari bibir kawah sangatlah mengagumkan matahari turun tepat di samping gunung batok.
kawah bromo sekarang serem, terpeleset sedikit bisa tamat riwayat..

setelah puas mengambil gambar, kami pun turun di iringi bintang bintang yang mulai bermunculan dan hembusan angin, membuat udara terasa dingin, kami pun memutuskan untuk membuat api unggun untuk menghangatkan badan sambil mengisi perut yang sudah mulai keroncongan.puas mengisi perut dan menghangatkan badan kami pun melanjutkan perjalanan untuk kembali ke cemoro lawang, tak lupa sebelumnya kami bersihkan tempat yang td kami pakai dari sampah sampah.
ngopi yuks......

dari jauh terlihat ada api unggun, dalam benak kami itu mungkin ada grup lain yang nge-camp dan kami pun berjalan mendekati mereka, setelah sampai disana, ternyata mereka adalah para penjual bunga yang bermalam disitu dengan api unggun yang di bikin dari kayu glondongan, wahhhh..gede-gede banget pikirku, mereka sangat ramah dan dengan senang hati menawarkan kami untuk bergabung, hangat betul disini.

setelah beberapa waktu kami pun pamit untuk melanjutkan ke cemoro lawang untuk mengisi perut yang udah mulai laper lagi, maklum dingin, sampai di cemoro lawang kami ke gazebo2 dimana disitu ada penjual makanan, bakso, kopi dll, pesan bakso dan kopi hangat, terasa nikmat dingin2 begini, karna masih terasa laper saya tambah pesen mie instan. terasa malam semakin dingin, kami pun mulai siap2 untuk tidur, kami tidur di salah satu gazebo, kami memang tidak menginap di hotel atau homstay biar merasakan betul petualangan..heheheheh (padahal kere) tapi karna saking dinginnya kami gak bisa tidur, palah jalan2 ke pos penjagaan, ngobrol sama penjaganya sambil nimbrung api unggun.

karna gak bisa tidur kami pun lanjutkan perjalanan ke bukit mentigen dimana kita akan melihat sunrise disana, walaupun rencana mau ke penanjakan2 di desa seruni, tapi karna lelah yah ke mentigen aja yang deket dan gak kalah bagus juga pemandangannya, di tengah jalan ada pos penjagaan dan kami memutuskan untuk bikin api unggun karna malam semakin dingin. kemudian kami coba untuk tidur, tp setiap api unggun mati kami pun terbangun karna kedinginan, kami pun harus menyalakan api kembali, begitu berulang kali.
stasiun probolinggo

sampai waktu menunjukan jam setengah 4 pagi, kami pun bergegas ke bukit mentigen untuk melihat sunrise, woooow banyak juga yang ke sini ternyata, setelah ambil gambar kita pun kembali ke cemoro lawang untuk sarapan, kemudian berangkat pulang, dengan angkutan umum l300 dan dilanjutkan dengan kereta sri tanjung ke jogja yang saya jelaskan ini adalah rute probolinggo-bromo. dan kami sarankan untuk hati hati dengan angkutan bison/l300, karna mereka suka menipu.
semoga bermanfaat ....















rincian biaya
jogja surabaya, kereta gaya baru 31.500
angkutan dan bis kota ke terminal surabaya 6.000
bus surabaya probolinggo 20.000
angukatan dari probolinggo cemoro lawang 32.000
tiket masuk 6.000

ongkos pulang
cemoro lawang probolinggo 25.000
angkuatan ke stasiun 3000
kereta sritanjung probolinggo jogja 24.000